Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

PEDAGANG KERAJINAN DI MALIOBORO, POTENSI PENINGKATAN INDUSTRI KREATIF DAN EKONOMI LOKAL



Arni Dewi Boronnia
Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Foto : Arni
Pak Darno adalah salah satu pedagang kaki lima yang berjualan sampingan akar wangi dan kerajinan bambu di Jalan Maliboro. Pak Darno berasal dari Gunung Kidul. Pekerjaan utama beliau adalah bertani. Namun untuk menambah penghasilan, sejak tahun 80an beliau mulai berjualan kerajinan bambu ke daerah-daerah sekitar Jogja dengan menumpang bis kota. Namun sekarang karena faktor usia, beliau memilih berjualan kerajinan bambu dan akar wangi di sekitar Kota Jogja. Untuk kerajinan bambu yang dijual, beliau sendiri yang membuat saat malam hari di sela-sela pekerjan bertani. Beliau menjual kerajinan suling kecil, suling besar, dan mainan tradisional gangsing. Kesemuanya tersebut diberi harga berkisar 5000 rupiah. Kerajinan bambu ini banyak diminati oleh wisatawan dalam maupun mancanegara. Namun untuk kerajinan bambu ini sepi pembeli di luar musim liburan.
Untuk akar wangi, beliau mengambil dari perkebunan di dekat daerah asalnya di Gunung Kidul. Beliau menjual akar wangi yang belum diolah, hanya bersihkan dan diikat kecil-kecil. Harga untuk akar wangi tersebut sangat murah, yaitu 1500 rupiah. Pangsa pasar akar wangi tersebut hanyalah berkisar penduduk lokal, yang notabene adalah orang Jawa/Jogja. Rumput akar wangi (Vetiveria zizanioides, syn. Andropogon zizanoides) adalah sejenis rumput yang berasal dari India. Tumbuhan ini dapat tumbuh sepanjang tahun, dan dikenal orang sejak lama sebagai sumber wangi-wangian. Tumbuhan ini masih sekeluarga dengan serai atau padi. Akarnya yang dikeringkan secara tradisional dikenal sebagai pengharum lemari penyimpan pakaian atau barang-barang penting, seperti batik dan keris. Aroma wangi ini berasal dari minyak atsiri yang dihasilkan pada bagian akar (Wikipedia). Sesuai dengan namanya, penggunaan akar wangi tak jauh dengan hal-hal yang berhubungan dengan wewangian. Akar wangi merupakan bahan yang digunakan untuk menghasilkan minyak vetiveria (minyak esensial), yang dibutuhkan dalam industri kosmetik, parfum, serta sabun untuk mandi. Akar wangi juga dapat digunakan untuk mengusir serangga .bahkan ramuan akar wangi dapat digunakan sebagai obat kumur serta obat gosok.
Untuk sistematika penjualan, Pak Darno memikul semua dagangannya sendiri dan berjalan kaki dari satu pasar ke pasar lain di waktu pagi hingga siang hari. Di waktu siang hingga sore hari, Pak Darno memilih berdagang di depan Benteng Vredeburg Jalan Malioboro. Menurut beliau tempat tersebut sangat strategis karena dilalui banyak orang dan banyak dari teman-teman pedagang kaki lima seperti beliau juga berdangang di sana waktu sore.

Berdasarkan penuturan Pak Darno yang berjualan serta membuat sendiri kerajinan bambu, saya menilai bahwa beliau cukup kreatif dan terampil dalam membuat kerajinan. Hal tersebut merupakan potensi yang masih dapat dikembangkan. Pak Darno dapat mencoba membuat kerajinan dari akar wangi yang tidak memerlukan proses kimiawi yang rumit namun hanya dibutuhkan kreativitas, misalnya kipas, tampah, kere, atau kap lampu. Dengan pengolahan lebih lanjut akar wangi, pangsa pasar yang dituju tidak lagi hanya berkisar masyarakat sekitar, namun juga dapat menjangkau pangsa pasar wisatawan dalam negeri, bahkan luar negeri. Keuntungan yang didapat pun akan bertambah. Keuntungan tersebut bukan hanya berupa keuntungan uang untuk Pak Darno, namun juga keuntungan untuk wilayah kita sendiri karena dapat memanfaatkan simpul pariwisata untuk mempromosikan industri kreatif olahan bangsa sendiri. Untuk langkah yang lebih jauh lagi, Pak Darno dapat juga memberdayakan masyarakat di sekitar rumah beliau di Gunung Kidul untuk membuat kerajinan akar wangi dan juga bambu serta memasarkannya. Pak Darno dapat berperan sebagai pionir pemberdayaan pembuatan kerajinan akar wangi dan bambu, sehingga efek selanjutnya yang ditimbulkan adalah banyaknya tenaga kerja lokal yang terserap dan mengurangi efek urbanisasi masyarakat yang mengarah ke Kota Jogja serta membangkitkan ekonomi lokal.

Post a Comment

1 Comments

  1. Mbak Arnie, beli akar kayu wangi di mana ya? Apa saya harus ke yogya? wah cape dan saya sedang tidak libur je. Nanti kalau ada reuni di UP45 saya mau borong akar wangi ah. kapan ya?

    ReplyDelete

Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji