IMPLEMENTASI KERJASAMA DENGAN RADIO EMC MINGGU KE-11
Arundati Shinta
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Anak adalah titipan
Tuhan. Itu adalah nasehat sangat bijak. Oleh karena titipan Tuhan, maka anak
seharusnya dirawat dan dididik dengan sebaik-baiknya. Setelah lahir sampai
dengan usia 6 bulan, anak harus diberi ASI. Hal ini karena ASI adlaah makan
terbaik bagi anak-anak. ASI juga akan melidungi anak dari berbagai macam
penyakit. Selain itu, pemberian ASI juga akan mendekatkan hubungan anak dengan
orangtua. Setelah usia 6 bulan sampai dengan 2 tahun, anak hendaknya tetap
diberi ASI namun diiringi dengan makanan tambahan. Anak sampai dengan usia 5
tahun adalah masa emas pengembangan otak. Oleh karena itu, gizi harus diatur
dengan sebaik-baiknya.
Persoalan dengan pendidikan anak adalah, orangtua seriang
mengabaikan pendidikan terhadap anak-anaknya. Alasan yang dikemukakan antara
lain:
Ø Anak sudah diberi fasilitas kesehatan dan pendidikan yang
terbaik, yaitu disekolahkan di sekolah ternama serta mahal. Oleh karena itu
orangtua tidak perlu mendidiknya lebih lanjut.
Ø Anak sudah diberi fasilitas nanny atau pengasuh yang
setiap hari bertugas mempersiapkan seluruh kebutuhan anak. Oleh karena itu
orangtua tidak perlu repot, dan tinggal menyiapkan uangnya saja.
Ø Orangtua repot mengurus pekerjaan. Mereka berangkat pagi
buta, saat anak masih terlelap dalam mimpi. Mereka baru pulang dari kantor pada
larut malam, ketika anak sudah tertidur. Oleh karena itu orangtua sangat jarang
bertemu dan bercengkerama dengan anak-anaknya. Rumah tempat tinggal hanya
menjadi semacam stasiun saja yang mana para penghuninya hanya datang sebentar
saja dan kemudian bepergian lagi.
Hubungan antara
orangtua dan anak-anak pada masa sekarang menjadi semakin renggang. Orangtua tidak
mengetahui apa yang terjadi dengan anak-anaknya. Semua komunikasi melalui
telepon, skype, dan peralatan elektronik lainnya. Ketika anak-anak sudah
remaja, dan masa tidur malamnya sudah berkurang, maka remaja berkesempatan
untuk bertemu dengan orangtuanya pada malam hari. Orangtua mungkin saja menjadi
terkejut, karena anaknya menjadi sulit dipahami perilakunya. Tidak jarang
timbullah semcam ketegangan antara anak remaja dengan orangtuanya.
Orangtua tidak
terlatih ketrampilan mengasuhnya (kemampuan parenting rendah), berhadapan
dengan anak remaja yang emosinya bergejolak (ketrampilan mengelola emosinya
rendah). Dampaknya bisa ditebak, yaitu orangtua menggunakan kekerasan dalam melarang
suatu perilaku anak. Tidak jarang anak mendapat hukuman fisik seperti tamparan
dan omelan bahkan umpatan dari orangtua. Pendidikan yang mengedepankan kekerasan
fisik menjadi pola umum dalam keluarga jaman sekarang.
Apa yang bisa
dilakukan untuk mengatasinya? Mencegah adalah lebih baik daripada mengobati. Oleh
karena itu, anak-anak muda yang sudah cukup umur hendaknya berpikir seribu kali
sebelum menikah. Ketrampilan parenting hendaknya dipersiapkan terlebih dahulu,
sebelum memasuki jenjang perkawinan.
Dikusi tentang
kekerasan terhadap anak ini adalah materi siaran di Radio EMC Yogyakarta. Siaran
ini berlangsung pada 13 Oktober 2015, dan merupakan siaran pada minggu ke-11.
Siaran ini dapat berlangsung karena adanya kerjasama antara Fakultas Psikologi
Universitas Prokalmasi 45 Yogyakarta dengan Radio EMC Yogyakarta. Siaran kali
ini menampilkan ibu Jovita Irine Pongoh, S.Si., M.Eng., dosen Teknik Mesin
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. Ibu Jovita ditampilakn dalam siaran radio
kali ini, karena beliau adalah seorang ibu yang selain sukses dalam berkarir
sebagai dosen, namun juga sangat peduli dengan pendidikan anak-anaknya.
Siaran di radio EMC
ini inis angat membantu para dosen dan mahasiswa menyalurkan semua pemikiran
dan opininya tentang kehidupan dalam masyarakat sekarang ini, ditinjau dari
sudat psikologi. Siaran di radio ini juga bermanfaat untuk melatih public
speaking para mahasiswa dan dosen. Semoga siaran di radio EMC ini terus berlangsung
dengan lancar.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji