Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

BERSAMA ANAK-ANAK MENGELOLA HALAMAN RUMAH UNTUK ANTISIPASI BANJIR

 

KEGIATAN PENGABDIAN DOSEN & MAHASISWA UP45

DI RADIO SONORA YOGYAKARTA

Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA

Fakultas Psikologi UP45

Yogyakarta

 


Upaya untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan bencana pada anak dapat dilakukan sedini mungkin. Salah satunya melalui kegiatan bersama anak-anak mengelola halaman rumah untuk antisipasi banjir. Pendidikan yang melibatkan aktivitas bersama anak ini dibahas dan disiarkan secara langsung hasil kerjasama UP45 dengan Radio Sonora 97.4 FM Yogyakarta (6/3/2021).

 

Pemahaman tentang antisipasi banjir dapat diberikan melalui kegiatan yang sederhana dan menarik bagi anak. Misal dengan membuat resapan air di halaman rumah, menanam pohon sebagai pendidikan tentang pentingnya reboisasi, memberi penjelasan kenapa tidak boleh buang sampah sembarang, karena menyebabkan banjir dan sebagainya.

 

“Kegiatan mengelola halaman rumah menjadi alternatif rekreasi bagi anak bahkan dapat menjadi sumber pemasukan ekonomi yang cukup menguntungkan bagi keluarga. Anak-anak dapat diajak merawat tanaman hias yang saat ini sangat digemari dan dicari oleh masyarakat”, ungkap Sapta Kurniawati, S.Psi., M.Psi., salah satu narasumber, praktisi Pendidikan dan Konselor UP45.

 


Berikut merupakan rangkuman dari interaktif pendengar radio saat acara berlangsung dan tanggapan dari penulis dan pembicara lainnya.

 

1)     Bagaimana merubah persepsi pada sebagian masyarakat bahwa mengelola halaman dengan menanam pohon hanya urusan perempuan saja?

Jawaban: Kegiatan mengelola halaman rumah tentu menjadi tanggungjawab semua anggota keluarga. Bahkan kegiatan tersebut dapat menjadi kesempatan yang baik untuk saling berkomunikasi antar anggota keluarga. 

2)    Bapak Dewa, di Wirobrajan. Bagaimana bila kami tidak memiliki halaman di rumah?

Jawaban: Kata halaman rumah bagi keluarga yang tidak memiliki halaman sesungguhnya, dapat diartikan pula sebagai setiap ruang kosong untuk berkegiatan di area rumah. Kegiatan menanam tanaman hias dengan menggunakan pot atau media tanam lain tetap dapat dilakukan bersama anak-anak. Orang tua tetap dapat menjelaskan tentang pentingnya serta hal yang dapat dilakukan untuk antisipasi banjir.

3)    Ibu Marita, di Jogja. Apa manfaat bagi perkembangan anak usia dini ketika mengajak berkegiatan yang bersentuhan dengan kotor?

Jawaban: Kegiatan yang bersentuhan dengan kotor dapat menjadi pengalaman yang menarik bagi anak. Anak dihadapkan pada kondisi yang tidak menyenangkan dan menjadi pembelajaran untuk mengatasi kondisi kotor tersebut dengan cara yang tepat dan sehat bagi diri anak dan lingkungannya.

4) Bapak Andri, di Jogja. Secara edukatif apakah ada kategori sampah yang disesuaikan dengan usia anak untuk berkegiatan?

Jawaban: Tentunya setiap anak berkegiatan selalu dalam pengawasan orang tua dan pendamping. Hindarkan anak dari sampah yang berpotensi melukai dan berbahaya bagi anak. Penting memberikan pemahaman dan pelatihan tentang cara tepat dalam mengelola sampah di rumah dan lingkungan sekitar.

 

Siaran ini terlaksana berkat kolaborasi beberapa dosen dan mahasiswa UP45 yakni:

§  Dosen Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA sebagai nara sumber utama

§  Sapta Kurniawati, S.Psi., M.Psi., sebagai nara sumber tamu, konselor, dan dosen Fakultas Psikologi UP45.

§  Dosen Dr. Arundati Shinta sebagai kontibutor ide dan acara, serta publikasi.

§  Mahasiswa Tris Sabila Rahmah sebagai disainer poster.

 

Pendengar yang telah mengirim pertanyaan menarik dan beruntung mendapat hadiah berupa pulsa cellular yaitu pemilik nomor 081…85. Terima kasih kepada seluruh Sahabat Sonora 97.4 FM Yogyakarta.

Widiantoro, FW (2 Maret 2021)

Post a Comment

0 Comments