KEGIATAN PENGABDIAN DOSEN, ALUMNI & MAHASISWA UP45 DI RADIO SONORA YOGYAKARTA
Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA
Fakultas Psikologi UP45
Yogyakarta
Permasalahan air bersih saat ini mendorong dan menyadarkan masyarakat tentang perlunya upaya-upaya kepedulian terhadap air. Upaya mengajak anak untuk peduli pada air menjadi langkah nyata menjaga kualitas dan kuantitas air. Pengelolaan air perlu dilakukan secara berkelanjutan. Tema dialog dalam rangka menyambut Hari Air Sedunia 22 Maret, disiarkan secara langsung hasil kerjasama UP45 dan Radio Sonora 97.4 FM Yogyakarta (16/3).
“Sebuah penelitian menyatakan bahwa dalam 1 hari setiap orang menggunakan sekitar 60 liter air. Saat ini lahan perkotaan semakin terbatas, perlu inovasi dalam pengelolaan air. Peranan teknologi menciptakan alat daur ulang air. Pengelolaan air dapat pula dilakukan secara alami”, jelas Ai Siti Patimah, ST., MSc., Dosen Universitas Papua, Manokwari, Papua Barat sebagai salah satu pembicara.
Air merupakan unsur terpenting dalam kehidupan sehingga perlu dipergunakan secara bijak. Peningkatan populasi manusia yang semakin tinggi maka semakin banyak pula air yang dibutuhkan. Berikut merupakan rangkuman dari ragam pertanyaan pendengar radio saat acara berlangsung dan tanggapan dari penulis dan narasumber lainnya.
1) Ibu Aya, di Kulonprogo. Masalah air bersih di perkotaan, adakah solusi terlebih dalam penggunaan air bersih bagi masyarakat?
Jawaban: Masyarakat dapat secara mandiri mengelola air, tidak harus tergantung pada pemerintah. Banyak alternatif cara untuk memfilter air. Kebijakkan pemerintah salah satunya dengan mewajibkan mengurus perijinan (amdal) bagi yang akan mendirikan sebuah bangunan. Hal tersebut sebagai kontribusi bagi masyarakat dalam pengelolaan air di sekitar bangunan baru.
2) Mas Januar, di Kotabaru. Masih terdapat daerah-daerah yang mengalami kesuliatan air. Bagaimana cara menjelaskan kepada anak-anak agar mampu memahami kondisi tersebut dan bijak dalam menggunakan air?
Jawaban: Jelaskan dengan contoh sederhana agar mudah dipahami oleh anak-anak tentang berbagai dampak positif dan negative bila kita mampu menghemat dalam penggunaan air. Ajarkan dan beri contoh nyata kepada anak-anak agar mampu peduli dengan lingkungan sekitar. Pergunakan media sosial, aplikasi youtube agar lebih menarik minat anak dalam pedduli lingkungan dan bijak dalam penggunaan air.
3) Bapak Andri di Jogja. Bagaimana cara mempertahankan air bersih di Jogja yang tentunya semakin berkurang karena banyaknya pembangunan gedung-gedung yang selalu bertambah?
Jawaban: Berbagai upaya telah dilakukan dan terus diupayakan oleh pemerintah. Misal dengan pengelolaan sampah yang mencemari air, menjaga lingkungan hidup dengan penghijauan, penerapan perijinan pembangunan yang ramah lingkungan dan sebagainya. Masyarakat juga diharapkan mampu secara mandiri melakukan upaya dalam menjaga ketersediaan air. Misal dengan perilaku bijak dan hemat air, secara kreatif membuat penampungan air hujan, pengelolaan limbah rumah tangga dan sebagainya.
4) Ibu Lilis, di Gejayan. Fakta di masyarakat masih banyak yang mengalami kesulitan mendapat air bersih. Bahkan karena kondisi perekonomian maka kondisi merekapun terabaikan. Bagaimana cara menghadapi kondisi tersebut dengan melibatkan anak-anak?
Jawaban: Orang tua dapat memberi penjelasan dengan cerita-cerita menarik tentang kondisi daerah yang mengalami kesulitan air. Anak-anak diajarkan untuk menjaga lingkungan sekitar guna kelestarian air. Misal dengan menjaga kebersihan, pengelolaan sampah, menanam pohon sebagi upaya reboisasi dan sebagainya.
5) Bapak Adri, di Papringan. Saya punya putri berusia 6 tahun, menanyakan “Air datang nya dari mana?”, “Apakah air bisa habis?”, “Kenapa menanam pohon untuk menjaga air?”. Bagaimana menanggapi pertanyaan-pertanyaan tersebut?
Jawaban: Pertanyaan anak cenderung kritis, maka orang tua pun dituntut untuk terus belajar dan mengembangkan wawasan. Pertanyaan tentang. air dapat dijelaskan, misal tentang keberadaan air di bumi dan di Indonesia. Ragam air yang ada, misal terdapat air tawar, laut, air bersih yang layak diminum hingga air yang tercemar. Hubungan menanam pohon dan menjaga ketersediaan ait di tanah hingga menjelaskan tentang pentingnya reboisasi. Informasi tentang asal mula air dan penjelasan dengan sangat menarik juga dapat di temukan di media youtube.
Siaran ini terlaksana berkat kolaborasi beberapa dosen, alumni dan mahasiswa UP45 yakni:
§ Dosen Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA sebagai nara sumber utama
§ Alumni Ai Siti Patimah, ST., M.Sc., sebagai nara sumber tamu, alumni UP45, dosen Unipa Manokwari Papua barat, dan juga mahasiswa S3 UGM Yogyakarta.
§ Dosen Dr. Arundati Shinta sebagai kontibutor ide dan acara, serta publikasi.
§ Mahasiswa Tris Sabila Rahmah sebagai disainer poster.
Pendengar yang telah mengirim pertanyaan menarik dan beruntung mendapat hadiah berupa pulsa cellular yaitu pemilik nomor 081…91. Terima kasih kepada seluruh Sahabat Sonora 97.4 FM Yogyakarta.
Widiantoro, FW (16 Maret 2021)
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji