Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

REMAJA KURANG DIPERHATIKAN PICU KENAKALAN



Singgih Purwanto
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Pengkroyokan di halaman monas (Foto : Arie)
Remaja adalah salah satu fase dalam kehidupan manusia.  Dalam psikologi masa ini sering disebut dengan istilah Adolescence, berasal dari bahasa Latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Mungkin akan banyak pendapat jika kita bartanya tentang apa sebenarnya remaja itu? Ada yang berpendapat remaja adalah sosok yang menyusahkan orang dewasa, arogan,susah diatur. Ada juga yang berpandangan bahwa remaja adalah sosok yang mempunyai potensi, sosok yang bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan negaranya.
Mugkin pendapat yang terakhirlah yang lebih benar, lalu bagaimana kita mengembangkan potensi itu semua?, melihat kenyataan saat ini masih banyak kenakalan-kenakalan remaja yang terjadi di lingkungan kita. Mungkin sebelumnya yang menjadi pertanyaan adalah kenapa masih banyak terjadi kenakalan remaja? Setelah ini terjawab baru kita bisa memikirkan bagaimana mengembangkan potensi pada remaja?.
Remaja juga manusia, menurut Maslow dalam hierarchy of needs.nya, kebutuhan atau needs manusia adalah fisiologis, rasa aman, kebutuhan akan cinta dan memiliki, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan untuk aktualisasi diri (walgito:1980). Melihat remaja adalah sosok perubahan dari anak menjadi sosok yang dewasa tentunya banyak bimbingan-bimbingan yang harus kita berikan. Di samping itu remaja juga merupakan sosok yang sensitif, emosi yang masih labil dan juga keadaan mood ataupun semangatnya masih naik turun. Itulah mengapa remaja perlu bimbingan dan perhatian dalam memenuhi kebutuhannya, sehingga tidak menyimpang dalam pemenuhannya. Dalam hal ini perlu adanya peran aktif dari orangtua.
Kasus kenakalan remaja yang banyak terjadi belakangan ini adalah karena pemenuhan kebutuhan remaja yang salah. Kita ambil contoh pemenuhan kebutuhan tentang rasa aman, dewasa ini banyak genk-genk remaja, dimana remaja merasa aman jika bergabung dengan genk tersebut. Selanjutnya pemenuhan kebutuhan akan cinta, mungkin yang satu ini tidak perlu dijelaskan, karena semua sudah pasti paham. Lalu kebutuhan akan penghargaan disini contohnya seperti genk di atas, namun kasus yang paling berbahaya dalam hal ini adalah perkelahian remaja. Dimana remaja mempunyai persepsi bahwa kelompok atau diri yang berharga adalah yang kuat dan yang menang berkelahi. Selanjutnya yang tak kalah penting adalah pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri.  Secara umum remaja adalah usia sekolah, dengan demikian mereka masih bimbang untuk pemenuhan kebutuhan ini, banyak juga remaja memenuhi kebutuhan ini dengan main game, nongkrong, kebut-kebutan dijalan, bahkan pesta miras.

Gambaran di atas adalah sosok pemenuhan kebutuhan pada remaja yang kurang tepat. Disinilah orangtua harus masuk dan berperan aktif membimbing dan mengarahkan dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut, mulai dari fisiologis hingga aktualisasi diri. Perlu diperhatikan adalah kebutuhan tentang cinta, penghargaan dan aktualisasi diri. Seperti kutipan kalimat diatas, remaja juga manusia, jadi walaupun sudah remaja merekapun jika butuh suatu ungkapan rasa cinta dan sayang orang tua secara langsung, pujian secara langsung. Dan untuk aktualisasi diri, kita bisa mengarahkan sesuai dengan hobinya mungkin, dan tentu saja haruslah hal yang bermanfaat baginya.
Secara tidak langsung dan disadari, dengan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan pada remaja dan mengarahkannya, selain kita dapat mengurangi angka kenakalan remaja, kita pun telah membantu menumbuhkan potensi-potensi positif pada remaja. Dengan demikian bukan hal yang mustahil jika remaja adalah sosok yang bisa membawa bangsa dan negara menjadi lebih baik dikemudian hari.

Daftar Pustaka:
Walgito,Bimo.1980.Pengantar Psikologi Umum.Andi:Yogyakarta

Post a Comment

1 Comments

  1. Mas Singgih hebat banget, bisa nulis tentang remaja. Tulisan mas Singgih benar, di kampung saya banyak remaja yang putus sekolah. Mereka nakal-nakal, suka merokok, dan badannya di tatto. Kalau saya pas lewat di tempat mereka biasa mangkal maka saya biasanya cepat-cepat lari. Ngeri banget. Ditunggu tulisan-tulisan berikut tentang remaja. Siiip

    ReplyDelete

Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji