Sulfi Amalia
Fakultas Hukum
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Sebagai seorang pemimpin, pastilah ia akan dijadikan panutan bagi orang lain. Untuk itu, sebagai panutan harusnya ia memiliki sikap dan tindakan yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh orang yang dipimpinnya. Semua itu akan terwujud dengan adanya karakter yang baik dalam jiwa seseorang yang menjadi pemimpin tersebut. Tentunya, kriteria pemimpin yang diidamkan oleh banyak orang adalah pemimpin yang peduli, tangguh, bertanggung jawab, dan tegas.
Sebagai generasi penerus bangsa, para pemuda haruslah memiliki jiwa kepemimpina tersebut dalam dirinya. Pada generasi mudalah bangsa ini mempercayakan nasib tanah airnya. Hal ini disebabkan karena biasanya para generasi mudah masih memiliki semangat dan etos kerja yang sangat tinggi.
Setiap orang memang harus memiliki keinginan yang tinggi, selayaknya kita sebagai bangsa mengharapkan para pemuda yang bisa menjadi pemimpin yang luar biasa. Tak dapat dipungkiri bahwa terkadang apa yang kita inginkan tak sesuai dengan kenyataan. Jika kita lihat jaman sekarang, tak sedikit para pemuda generasi penerus bangsa yang tidak memiliki karakter yang baik. Kita lihat saja dalam kalangan mahasiswa. Juga tak sedikt mahasiswa yang sering bolos kuliah, penampilan urak-urakan, dan pantang belajar walaupun ujian.
Melihat kenyataan yang ada, tentu sangat miris sekali mengamati banyaknya mahasiswa yang tak berkarakter tersebut. Jika dibiarkan terus-menerus, maka potensi para pemuda untuk menjadi seorang pemimpin yang baik akan terancam. Untuk itu, dibutuhkan usaha yang ekstrim untuk dapat mencegah hal tersebut terjadi.
Di sebuah universitas swasta di Yogyakarta, yaitu Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta, terdapat sebuah program yang sangat erat dengan pembentukan karakter. Program tersebut adalah IAYP. IAYP merupakan singkatan dari International Award for Young People. IAYP adalah suatu program yang berperan dalm pendidikan karakter yang berlaku bagi para pemuda usia 14 sampai 15 tahun. IAYP ini merupakan program pendidikan karakter yang bertaraf internasional, pusatnya ada di Inggris, yang dipimpin langsung oleh Pangeran Philips, suami dari Ratu Elizabeth II.
Program IAYP terdiri atas empat macam kegiatan, yaitu olah raga, ketrampilan, pelayanan masyarakat, dan petualangan. Adapun tingkatannya ada tiga, mulai dariAward Perunggu, Award Emas, hingga ke Award Emas. Kegiatan IAYP tersebut dipantau oleh seorang leader dan insturktur. Hal ini diharapkan agar mahasiswa dapat berkonsultasi apa saja kegiatan yang dilakukan dalam IAYP tersebut.
Proses mahasiswa IAYP untuk dapat memiliki jiwa kepemimpinan adalah ketika ia harus melawan diri sendiri. Ia harus bisa berjuang melawan rasa malas dan lelah, sehingga membuat ia menunda untuk melakukan kegiatan IAYP. Mahasiswa yang sangat antusias melakukan IAYP, lambat laun ia akan merasa dan sadar bahwa apa yang ia lakukan dalam kegiatan IAYP setiap minggunya adalah bukan sebagai kewajiban, melainkan sebagai kebiasaan dan kebutuhan. Hal itu dapat membuat mahasiswa melakukan kegiatan tersebut bukan karena penghargaan, melainkan karena itu merupakan kebutuhan untuk membentuk karakter yang baik. Betapa sangat dibutuhkan karakter tersebut saat kita akan menjadi pemimpin, baik pemimpin diri sendiri, maupun pemimpin orang lain. Sebagai seorang pemimpin, tentunya harus melakukan sesuatu bukan karena untuk memperoleh pujian atau penghargaan dari orang lain, melainkan karena ia sadar bahwa apa yang ia lakukan merupakan sesuatu yang memang dibutuhkan baik oleh diri sendiri maupun orang lain.
0 Comments
Tidak diperbolehkan adanya unsur sara dan kata-kata yang kurang terpuji